Wednesday, July 10, 2013
GURU MANGALOKSA
(Sumber : Buku Tarombo-Pomparan Ni Si Raja Lumbantobing, Cetakan Pertama 1972)
Guru Mangaloksa adalah anak dari Raja Hasibuan. Guru Mangaloksa memiliki empat orang anak yaitu si Raja Hutabarat, Raja Panggabean (anaknya Lumban Ratus, Simorangkir, Lumban Siagian), Raja Hutagalung dan Raja Hutatoruan (anaknya Raja Hutapea dan Raja Lumbantobing). Atau yang biasa disebut dengan Pomparan Si Opat Pusoran.
Guru Mangaloksa merupakan generasi keturunan ke-tujuh dari si-Raja Batak. Mereka ada 4 (empat) bersaudara dari keturunan Raja Hasibuan, yaitu:
- Raja Manjalo yang berdiam di Djanji Matogu Sigaol;
- Guru Mangaloksa yang berdiam di Silindung (reg. Tarutung – Tapanuli Utara);
- Guru Hinobaan berdiam di Angkola;
- Guru Toga Maniti yang berdiam di Rantau Parapat.
- Turasi, menikah dengan marga Sitorus,
- Palangki, menikah dengan marga Panjaitan,
- Sande (Natumandi) menikah dengan marga Siahaan dan bertempat tinggal di Sibuntuon dan,
- Tariparlan yang kawin dengan Raja Marsundung dari marga Simanjuntak di Parsuratan.
- Turasi, berupa ulos ranterante (reg. sejenis kain tenunan) yang sangat panjang (sian alaman sahat tu harbangan).
- Palangki, mendapat warisan berupa mas (seakseak mas),
- Sande, mendapat warisan berupa lesung yang mempunyai 12 buah lobang,
- Tariparlan, mendapat warisan berupa sawah di Parsuratan.
Awalnya Raja Hasibuan bertempat tinggal di Lobu Galagala, Dolok Tolong Balige (reg. Kabupaten Toba Samosir) bersama Raja Sumba dan Raja Naipospos, tetapi kemudian pindah ke Sigaol, dan disana membuka perkampungan yang diberi nama Hariara Manjalo. Tetapi karena tanah tersebut kurang bagus menurut Guru Mangaloksa, maka Guru Mangaloksa pindah ke Rura Silindung (reg. Tarutung–Kabupaten Tapanuli Utara) dan tinggal di rumah Guru Manomba Bisa dari marga Pasaribu di kampung Siborotan Simorangkir.
Subscribe to:
Posts (Atom)